Strategi Kedaulatan Pangan Indonesia Menuju 2045

“Kedaulatan pangan adalah hak negara dan rakyat untuk menentukan kebijakan pangan berbasis potensi lokal.”

UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan

3 Tantangan Utama Kedaulatan Pangan

  1. Ketergantungan Impor Tinggi
    • Kedelai: 92.2%
    • Gula: 72.7%
    • Daging Sapi: 32.9%
  2. Penyusutan Lahan Pertanian
    • Menyusut 5 juta ha (2015-2025)
    • 56.5% petani punya lahan <0.5 ha
  3. Kesejahteraan Petani Rendah
    • Pendapatan rata-rata Rp7.6 juta/bulan
    • 90% petani merasa pendapatan tidak cukup

92.2%
Impor Kedelai

56.5%
Petani dengan lahan <0.5 ha

Rp7.6jt
Pendapatan rata-rata/bulan

90%
Petani merasa pendapatan kurang

“Pendapatan petani USD 12.000/tahun bukan mimpi jika transformasi dimulai sekarang. Kedaulatan pangan adalah membangun peradaban!”

Prof. Edi Santosa (Guru Besar IPB)

9 Strategi Nasional Kedaulatan Pangan

  1. Depolitisasi Pangan
    • Pisahkan isu pangan dari kepentingan politik
    • Fokus pada kebijakan berbasis data
  2. Reforma Agraria
    • Target kepemilikan lahan 2-5 ha/keluarga
    • Integrasi kehutanan-pertanian
  3. Kontrak Farming Nasional
    • Skema kuota berjenjang (Presiden-Gubernur-Bupati-Petani)
    • Koperasi Merah Putih sebagai penjamin harga
  4. Kemandirian Saprodi
    • Bangun industri benih/pupuk mandiri
    • Optimalkan pupuk organik lokal
  5. Peningkatan Pendapatan Petani
    • Target USD 12.000/tahun pada 2045
    • Konsolidasi lahan dan akses pasar premium
  6. Mekanisasi Massal
    • Sistem “ojol alat pertanian”
    • Teknologi presisi untuk tarik generasi muda
  7. Revolusi Konsumsi
    • Hilirisasi pangan lokal
    • Edukasi menu tradisional sejak SD
  8. Pertanian Cerdas Iklim (CSA)
    • Integrasi weather-smart dan water-smart
    • Praktik carbon-smart farming
  9. Database Desa Digital
    • Katalogisasi lahan-produksi-petani
    • Berbasis AI untuk akurasi data

Sumber: Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB (2025) |
agrohort.ipb.ac.id