Green Deen: Ajaran Islam tentang Pelestarian Lingkungan Jadi Sorotan Global
Buku karya Ibrahim Abdul-Matin menjadi panduan bagi Muslim dunia dalam gerakan lingkungan berbasis nilai-nilai Islam
Dalam gelombang kesadaran lingkungan global, sebuah buku berjudul “Green Deen: What Islam Teaches About Protecting the Planet” karya Ibrahim Abdul-Matin menjadi sorotan. Buku yang pertama kali terbit tahun 2010 ini menjelaskan bagaimana ajaran Islam memberikan panduan komprehensif tentang pelestarian lingkungan.
Konsep Green Deen (Deen = jalan hidup/agama) menekankan bahwa melindungi lingkungan bukan sekadar tindakan sosial, melainkan bagian integral dari iman Muslim. Buku ini telah menginspirasi gerakan lingkungan di berbagai negara dengan populasi Muslim signifikan.
6 Pilar Utama Green Deen
Segala sesuatu di alam semesta terhubung melalui Sang Pencipta. Manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh alam berasal dari sumber yang sama.
Alam semesta adalah manifestasi tanda-tanda kebesaran Allah. Merusak lingkungan berarti mengabaikan ayat-ayat Tuhan.
Manusia ditugaskan sebagai penjaga dan pengelola Bumi (QS 2:30) yang bertanggung jawab atas keberlangsungannya.
Manusia diberi kepercayaan untuk melindungi planet, dilengkapi akal dan kebebasan memilih. Eksploitasi berlebihan adalah pengkhianatan amanah ini.
Keadilan lingkungan wajib diperjuangkan, terutama untuk komunitas rentan yang paling terdampak polusi dan perubahan iklim.
Alam diciptakan dalam keseimbangan sempurna (QS 55:1-9). Perubahan iklim adalah bukti gangguan manusia terhadap keseimbangan ini.
Dampak Global dan Implementasi
Green Mosques Movement
Konsep masjid ramah lingkungan telah menyebar ke berbagai negara:
- Masjid Cambridge (UK): Capai status “net-zero carbon” pada 2023 dengan panel surya dan sistem daur ulang air wudhu
- Masjid Khalifa Al Tajer (Dubai): Mengurangi 75% konsumsi energi dengan desain arsitektur hijau
- Masjid Istiqlal (Indonesia): Memimpin program bank sampah dan edukasi lingkungan
Gerakan Pemuda Muslim
Generasi muda Muslim mengadopsi konsep Green Deen dalam aktivisme iklim:
- Koalisi Muslims for Earth berpartisipasi dalam COP28 dengan agenda berbasis nilai Islam
- Komunitas Eco-Islam di Eropa menciptakan jaringan 200+ masjid hijau
- Program Green Ramadan mengurangi sampah makanan selama bulan puasa
Relevansi di Era Perubahan Iklim
Buku “Green Deen” semakin relevan dengan krisis iklim saat ini:
1. Keadilan Iklim
Prinsip adl (keadilan) mendorong advokasi untuk negara berkembang yang paling terdampak perubahan iklim tetapi paling sedikit menyumbang emisi.
2. Ekonomi Sirkuler Islami
Konsep “zero waste” selaras dengan ajaran Islam tentang menghindari israf (pemborosan) dan memanfaatkan sumber daya secara bertanggung jawab.
3. Pendidikan Lingkungan Berbasis Iman
Buku ini menjadi kurikulum di berbagai sekolah Islam dunia, menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini melalui pendekatan keagamaan.
Green Deen
Penulis: Ibrahim Abdul-Matin
Penerbit: Berrett-Koehler Publishers
Tahun Terbit: 2010
Halaman: 240 halaman
Isi Buku
- Foreword by Keith Ellison
- Bagian I: Waste (Sampah)
- Bagian II: Watts (Energi)
- Bagian III: Water (Air)
- Bagian IV: Food (Makanan)
- Kesimpulan: Following the Call
Edisi Terbaru
Edisi 2023 mencakup pembaruan tentang:
- Dampak pandemi pada gerakan lingkungan Islam
- Perkembangan teknologi hijau di dunia Muslim
- Krisis air global dari perspektif Islam
Bergabunglah dengan Gerakan Green Deen!
Mulailah perjalanan Anda dalam menyelaraskan iman dan kepedulian lingkungan.